Gubernur Sulut Yulius Selvanus
Pacificnews.id-.Di tengah penurunan drastis Transfer ke Daerah (TKD), Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) memaparkan langkah terobosan yang ia sebut sebagai “strategi kunci” agar Sulawesi Utara tidak tertinggal dalam perlambatan fiskal nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Sarasehan Nasional Obligasi Daerah, sebuah forum strategis yang turut menjadi perhatian Badan Anggaran MPR RI.
TKD untuk Sulawesi Utara diketahui turun dari Rp14 triliun pada 2025 menjadi hampir Rp11 triliun pada 2026, membuat provinsi ini masuk kategori kapasitas fiskal rendah berdasarkan PMK No. 65/2024. YSK menegaskan bahwa situasi tersebut “tidak bisa lagi ditangani dengan pola lama”.
Menjawab tantangan ini, YSK menawarkan penerbitan obligasi daerah sebagai mekanisme pendanaan alternatif yang menurutnya selama ini jarang digunakan pemerintah daerah di Indonesia. Ia mencontohkan Tiongkok, Jepang, Inggris, hingga Amerika Serikat yang telah memanfaatkan instrumen ini hingga tingkat kota.
“Sulut harus berani melangkah ke sana,” tegas YSK.
Ia menjelaskan bahwa Sulawesi Utara memiliki keunggulan untuk menarik minat investor, antara lain potensi tambang emas berskala besar dan posisi geostrategis sebagai gerbang utara Indonesia.
“Kita punya nilai yang membuat orang mau menaruh uangnya di sini,” ujarnya.
Dorong Target Besar RPJMD 2025–2029
Gubernur menekankan bahwa pendanaan inovatif menjadi krusial untuk mencapai target ambisius RPJMD 2025–2029, termasuk pertumbuhan ekonomi di kisaran 7,8–8,08%, peningkatan indeks daya saing ke angka 7,69, serta pembangunan berbasis ketahanan pangan, energi, dan air.
Menurut YSK, seluruh agenda besar tersebut membutuhkan “mesin pendanaan” baru yang berkelanjutan, bukan hanya bergantung pada transfer pemerintah pusat. Arah kebijakan ini juga sejalan dengan perencanaan pembangunan nasional yang dirilis Bappenas.
“Kalau Kita Tidak Berani Sekarang…”
YSK menutup paparannya dengan kalimat yang membuat suasana forum hening sejenak:
“Kalau kita tidak berani sekarang, Sulut tidak akan pernah melompat.”
(Stvn)




