Penulis: Dra. Donna Retty M. Timboeleng, M.Hum
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, satu dengan yang lain berinteraksi dengan menggunakan Bahasa. Perkembangan masyarakat dalam bidang kehidupan, secara umum diikuti dengan perkembangan bahasa. Semakin maju suatu bangsa yang modern, semakin berkembang bahasanya. Dengan demikian, seiring dengan hal tersebut, elemen-elemen dalam ilmu bahasa berkembang juga, antara lain morfologi. (Putragasa 2008). Bahasa yang tidak digunakan oleh pemakainya, tidak akan berkembang bahkan akan mati (Fasold 1984). Bahasa memang tidak dapat dipisahkan dari manusia (Samsuri 1985).
Bahasa berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain, sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain (Montgomery 1962). Fungsi bahasa akan jelas jika pembaca atau pendengar mendapat informasi yang jelas tentang apa yang ditulis atau apa yang dikatakan.. informasi yang disampaikan dapat berupa kalimat, frase, atau kata.
Kajian Bahasa dapat dilakukan melalui struktur luar dan struktur dalam. Yang dimaksud dari struktur dalam, yakni kajian yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. (Gleason). Tulisan ini menyangkut kajian morfologi yakni telaah tentang jenis kata. Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari pembentukan kata. Kata adalah bagian dari kalimat yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna (Katovsky 1987). Kata merupakan gabungan huruf, morfem, antara huruf dan morfem yang membentuk makna. Sedangkan morfem adalah satuan terkecil dari kalimat yang mengandung arti dan tidak dapat dibagi lagi.
Morfologi mempelajari seluk beluk kata antara lain tentang jenis kata. Ada beberapa pendapat tentang jenis kata dalam Bahasa Jerman. Jenis kata dalam Bahasa Jerman ada yang membagi ke dalam 9 jenis (GGr0aWortarten.pdf (deutschunddeutlich.de) yakni kata benda atau substantif, ajektif, artikel, pronomen, numerale/angka, verba, adverba, preposisi, dan konjungsi. Ada pendapat yang membagi dalam 10 jenis (Die 10 Wortarten im Deutschen – mein-deutschbuch.de) yakni nomina/kata benda, artikel, ajektif, pronomen, numeral, verba, adverba, preposisi, konjungsi, interjeksi. Tulisan ini berbicara tentang jenis kata konjungsi atau kata penghubung. Berbeda dengan jenis kata lain, jenis kata penghubung merupakan jenis kata pasti yang tidak dapat dibagi lagi.
Kata penghubung atau disebut juga konjungsi meupakan saah satu jenis kata yang perlu dianalisis agar dapat mempermudah penyampaian atau penulisan kata yang tepat dalam sebuah tulisan ataupun pembicaraan. Secara khusus, analisis kata penghubung atau konjungsi Bahasa Jerman didasarkan pada arti dan fungsi. Duden (https://www.duden.de/hilfe/wortart) menjelaskan konjungsi adalah kata yang menunjukkan hubungan antara kata, kelompok kata, atau kalimat (dan, atau, karena); kata penghubung. Wort, das zwischen Wörtern, Wortgruppen oder Sätzen eine Beziehung kennzeichnet (und, oder, denn); Bindewort. Kata penghubung atau konjungsi bertugas menghubungkan kata, kelompok kata, elemen kalimat, atau bahkan seluruh kalimat.
Bahasa Jerman saat ini sangat berkembang dengan pesat dilihat dari prosentase pemakainya, secara khusus di Eropa (Funk). Bahasa Jerman sebagai bahasa asing dipelajari oleh ratusan juta jiwa manusia di dunia. Pengguna Bahasa Jerman dituturkan di negara-negara Jerman, Swiss, Austria, Italia (Bolzano-Bolzen), Liechtenstein, Luksemburg, Perancis (Alsace-Lorraine), Belgia, Denmark, Polandia, dan Namibia. Bahasa ini dituturkan secara terbatas di Argentina Selatan dan beberapa Masyarakat Amish di Amerika Serikat (Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemhan RI https://www.kemhan.go.id/badiklat/2013/07/25/bahasa-jerman.html)
B. Masalah
1. Apa saja kata penghubung yang terdapat dalam Bahasa Jerman?
2. Apa fungsi kata penghubung dalam Bahasa Jerman?
C. Tujuan
1. Mengidentifikasi kata penghubung dalam Bahasa Jerman
2. Mendeskripsikan fungsi kata penghubung dalam Bahasa Jerman
D. Pembahasan
Kata penghubung:
1. Und, contoh: Ella und Marlene kommen morgen in Manado an.
2. Oder, contoh: Ich möchte zum Chinesen gehen oder wir gehen ins Kino.
3. Sowie, contoh: Sie sowie ihr Mann waren schon da.
4. Aber, contoh: Ich arbeite gern, aber mein Job ist langweilig
5. Sondern, contoh: Wir fahren nicht nach Italien, sondern nach Griechenland
6. Weil, contoh: Ich fahre nach Italien, weil ich meine Familie besuchen muss.
7. Dass, contoh: Sie sagt, dass sie ihre Tochter in die Schule abholen muss.
8. Obwohl, contoh: Susi liebte ihn, obwohl er einige Probleme hatte.
9. Wenn, contoh: Alle wollen aus dem Verein austreten, wenn die Anschuldigungen gegenüber dem Vorsitzenden wirklich wahr sind.
10. Als, contoh: Es war warm in Paris, als wir letztens dort waren.
11. Bevor, contoh: Ich möchte das Meer sehen, bevor ich züruck fahren.
12. Nachdem, contoh: Ich habe mich verliebt, nachdem ich sie richtig kennengelernt habe.
13. Entweder… oder, contoh: Ich esse heute entweder Pizza oder Apfelsaft.
14. Weder….noch, contoh: Ich mag weder Pizza noch Spaghetti.
15. Sowohl….als auch, contoh: Ich mag sowohl Orangensaft als auch Spaghetti
16. Deshalb, contoh: Ich habe mir schon längst abgewöhnt, deshalb Kummer zu empfinden
17. Daher, contoh: Er zuckte daher nur stumm mit den Schultern
18. Dennoch, contoh: Möglicherweise hast du Recht, denoch vermag ich ihn noch immer nicht als abenteuerlustig’ zu sehen:
19. Allerdings, contoh: Alle drei sind vorbestraft, allerdings nur wegen kleinerer Delikte
20. Zwar… aber, contoh: Die Mescalero-Horde war zwar abermals kleiner geworden, aber es war keinesfalls sicher, dass sie deshalb aufgaben und ihn ziehen ließen
E. Kesimpulan
Kata penghubung atau konjungsi dan fungsinya dalam Bahasa Jerman dikategorikan ke dalam:
1. Kata penghubung subordinative (nebenordnende): menghubungkan kalimat atau bagian kalimat yang memiliki peringkat yang sama; und, oder, sowie, aber, dan, sondern.
2. Kata penghubung subordinative (unterordnende): menghubungkan kalimat utama dengan anak kalimat; weil, dass, obwohl, wenn, als, bevor, nachdem
3. Kata penghubung yang terdiri dari lebih dari satu: menghubungkan kalimat atau bagian-bagian kalimat; entweder … oder, weder … noch, sowohl … als auch
4. Konjungsi adverbial: menghubungkan kalimat atau bagian kalimat; deshalb, daher, dennoch, allerdings, zwar … aber
Daftar Pustaka
Grebe, P. 1977. DUDEN: Grammatik der deutschen Gegenwartsprache. Dudenverlag. Mannheim/Wien/Zürich.
Heuken, A. 2007. Deutsch-Indonesisches Wörterbuch. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kastovsky, D. 1979. Eine Einführung in die Moderne Linguistik.. Fischer Taschenbuch. Frankfurt am Main.
Mentrup, W. 1973. DUDEN: die Wortbildung. Bibliographische Institut. Mannheim.
Naumann, B. 1986. Einführung in die Wortbildungslehre des Deutschen. Niemeyer. Tübingen.
Putragasa, I.B. 2008. Kajian Morfologi. Refika Aditama. Bandung.