Minut Alami Kelangkaan Bibit Jagung

by -721 views

 

Pacificnews.id-.Terkait adanya kelangkaan bibit jagung yang terangkat dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Minahasa utara (Minut), Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Minahasa utara Arly Dondokambey mengatakan, solusinya adalah kolaborasi dari Eksekutif dan Legislatif serta Stakeholder bukan saling menyalahkan.

Dari keterangan Arly, mengenai benih jagung kurang salah satu penyebabnya adalah keterbatasan bantuan APBN 2021 yang biasanya Minut dapat alokasi 25.000-30.000 hektar/tahun. Dengan adanya refocusing anggaran dimasa Pande covid-19, Saat 2021 hanya 3000 hektar /45.000kg dan di tambah APBD 3.120 kg total 48.120 kg sangat jauh dari kebutuhan Minut/tahun.

“Kesediaan benih dan harga di pasaran kuncinya ada pada eksekutif dan legilatif karena keduanya pengambil keputusan. Jika permintaan besar tapi anggaran yang diberikan terbatas mau ambil dari mana? demikian harga bibit, akan murah jika ada subsidi dari pemerintah, jika tidak ada maka harga akan normal sesuai pasaran,” ucap pengusaha pertanian sukses ini.

Untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 diperlukan kolaborasi multisektor. Kolaborasi ini melibatkan Eksekutif, Legislatif dan Stakeholder pihak perbankan dan pengusaha pertanian untuk duduk bersama mencari solusi.

“Pemerintah dapat siapkan pendana untuk para petani agar tidak semua berharap pada APBD sehingga petani jangan terus menunggu bantuan pemerintah untuk mengolah pertanian, tetapi harus menjadi petani yang mandiri,”ucapnya.

Dari keterangan Dondokambey, ada beberapa solusi yang sudah KTNA lakukan. Yaitu mengajak petani untuk mandiri lewat Pendanaan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 3% dan sementara tahapan Pencairan dalam Minggu ini.

“Para petani bisa mengambil pinjaman kredit dengan bunga rendah melalui KUR. KUR juga memiliki asuransi jika terjadi gagal panen. Para petani tidak perlu kuatir,” ujarnya.

Kemudian, Arly mengatakan, mengajak para hukum tua agar mengalokasikan dana desa 400kg/tahun. Ini sudah ada beberapa hukum tua yang melaksanakan di Minahasa Utara.

“Sudah saatnya para Hukum tua mengalokasikan sedikit dana desa untuk pengadaan benih jagung. Sehingga bisa membantu petani dan meminimalisir adanya kelangkaan benih jagung. Jika dari 131 Desa/Kelurahan bisa mengalokasikan 40.000 ton/tahun dan APBD 50.000 ton dan tambahan alokasi APBN maka kebutuhan benih untuk Minut bisa terpenuhi,” jelasnya.

Arly berharap eksekutif dan legislatif harus lebih perhatian terhadap sektor pertanian. Anggaran untuk pertanian kalau boleh jangan dipotong karena akan mempengaruhi produktifitas daerah kita.

“Pangan menjadi penentu hidup matinya suatu bangsa. Hanya sektor pertanian yang masih mampu tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19,” tutupnya.

(*/pn)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pacific News di saluran WHATSAPP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.