Wagub Sulut Steven Kandouw saat melepas Ekspor Komoditi Sulut ke Cina
Pacificnews.id-.Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah melakukan terobosan besar setelah mengekspor langsung berbagai komoditi ke negara Cina. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dikegiatan Pelayaran Perdana Kargo SITC Kontainer Lines MV. SITC Batangas VOY.2403 N dan Pelepasan Ekspor Langsung Sulawesi Utara ke Asia Timur, yang berlangsung di Pelabuhan Peti Kemas, Kota Bitung pada Kamis 8 Februari 2024, subuh/dini hari.
“Ini terobosan yang luar biasa. Dalam catatan, lewat mode transportasi udara, selama pemerintahan pak Gubernur Olly Dondokambey sudah on going direct call sampai sekarang dari Narita-Manado-Narita, satu kali seminggu,” ungkapnya dengan mengatakan selain ke Jepang, ada juga Direct Call ke Singapura kali seminggu dan Southern China empat kali seminggu.
“Ini betul-betul terobosan luar biasa. Malam ini kita semua jadi saksi sejarah bahwa pada tanggal 8 Februari 2024, dua hari sebelum tahun baru China kita mengumpulkan waktu langkah besar buat Republik Indonesia (RI) ini termasuk Sulawesi Utara,” sebut Wagub Kandouw.
Adapun semua keberhasilan melakukan ekspor langsung tersebut menurutnya, ternyata merupakan hasil kerjasama, hasil kolaborasi pentahelix, kerja gotong royong setelah duduk bersama, punya mindset yang sama, visi yang sama.
“Terima kasih sekali kita boleh melakukan terobosan, melewati tembok tebal yang selama ini menghalangi kita. Dan mulai sekarang kita boleh berbangga dulu karena kita betul-betul menjadi pintu gerbang,” ucapnya yang menurutnya bahwa dengan adanya SITC perusahaan besar yang masuk ke Bitung, dapat memotong waktu pelayaran 70 persen.
“Bayangkan kalau di sini ke Jakarta masih 4 hari lagi barang masuk ke Indonesia. Kalau pakai pola dulu masih 4 hari baru nyampe, itu baru waktu. Sedangkan costnya ini 50 persen. Jdi ini betul-betul satu lompatan besar,” tambahnya dengan menyampaikan harapan dari Gubernur Sulut (Olly Dondokambey bagi semua pemangku kepentingan, pemerintah daerah mudah-mudahan dapat menjaga keberlanjutan, dan memberikan informasi kepada ‘hinterland’ Sulawesi Utara.
“Contohnya seperti tuna, ternyata teman-teman dari Maluku, dari Papua bahkan dari Bali sudah memakai direct call kita, mudah-mudahan komunitas-komunitas lain juga untuk ekspor boleh mempercayakan kita di Sulawesi Utara,” harap Wagub Kandouw yang merasa optimis, manakala jika ada niat, disitu ada jalan.
“Kalau kita punya ikhtiar, kita punya komitmen, pasti niat yang baik direstui Tuhan.” pungkas mantan Ketua DPRD Provinsi Sulut itu.
(*/stvn)