Pacificnews.id-.Walikota Manado Andrei Angouw didampingi Wakil Wali Kota dr Richard Sualang (AA-RS), bertindak sebagai Inspektur upacara (Irup) pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati Hari Pahlawan di lapangan Sparta Tikala, Rabu (10/11).
Usai mengibarkan bendera, upacara bertema ‘Pahlawanku Inspirasiku’ dilanjutkan dengan mengheningkan cipta serta pembacaan teks Pancasila oleh Wali Kota Manado.
Dalam amanatnya, Andrei Angouw mengingatkan kembali nilai-nilai dari perjuangan para pahlawan yang harus dijadikan inspirasi dalam mengisi kemerdekaan.
Kata dia, negeri ini telah mengalami penjajahan, pemberontakan dan terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba.
Kemudian para pendiri bangsa yaitu para Pahlawan membangun identitas bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air.
“Inilah pelajaran berharga. Lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan,” tegasnya.
Disadari bahwa kita berbeda-beda, tapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan, karena itu semua akan membuat kita mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda digaungkan.
“Kita harus terus menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia. Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat kita Bangsa Indonesia,” ujarnya sembari mengajak untuk membudayakan semangat toleransi antar sesama sebagaimana yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika.
Wali Kota juga mengajak agar semangat tersebut dapat menghantarkan kita lebih maju lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Membuktikan kepada dunia, kalau bersama kita bisa mewujudkan cita-cita para Pahlawan.
“Karena kita bukan bangsa lemah, yang menerima kemerdekaan sebagai hadiah penjajah, secara bersama kita mengalahkan dan mengusir bala tentara terkuat dunia,” pesannya.
Kata top eksekutif di kota berjulukan tinutuan, pertempuran pada 10 November 1945 di Surabaya yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan ini harus dicontohi.
Dimana dengan satu tekad yang gigih berjuang pantang menyerang tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak peduli akan keterbatasan atau halangan.
“Para pahlawan kita dengan gagah berani memilih melawan bombardir dari kapal perang dan pesawat tempur serta tank dan senjata canggih lainnya walau terkadang hanya dengan bambu runcing dan keyakinan tinggi untuk mempertahankan kemerdekaan,” ujarnya lagi.
Kata dia lagi, semboyan Merdeka atau Mati, jiwa persatuan yang tidak menanyakan asal usul serta semangat pantang menyerah harus kita resapi dan dilestarikan dalam menghadapi tantangan serta ancaman apapun.
“Kita adalah anak dan cucu kandung para Pahlawan Bangsa. Semangat, tekad dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas,” ujarnya.
Hal ini sejalan dengan tema tersebut, dimana kita mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan. Apalagi Indonesia mempunyai sumberdaya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis.
“Tantangan terbesar yang dihadapi yakni dibutuhkannya kerja keras secara berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah,” pesannya.
Dijelaskan olehnya, dalam 20 tahun mendatang (2020-2040) kita akan memasuki “bonus demografi”, yaitu periode di mana angka dependency ratio mencapai angka minimal.
“Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan,” tegasnya.
Namun di sisi lain, juga terdapat kecenderungan berkurangnya lapangan pekerjaan yang harus kita antisipasi dengan cerdas dan seksama. Kenyataan ini, harus kita hadapi dengan semangat wirausaha yang sesungguhnya.
“Kita pasti bisa, karena Tuhan kita Maha Kaya dan Maha Adil. Hal ini harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia,” ungkapnya.
Kata dia, kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, kita pasti bisa!!!
Melalui peringatan Hari Pahlawan tahun2021, marilah kita bersama-sama bahu membahu dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggungjawab serta penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan, memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara sesuai kemampuan dan profesi masing-masing.
“Oleh karenanya, kita akan membuka kesempatan keluarga para penerima bansos yang berusia muda untuk keluar dari kemiskinan. Untuk itu, akan mengupayakan program graduasi yang sesungguhnya, melalui pendidikan vokasi,” ujarnya.
Serta peningkatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan berbasis peluang yang ada atau peluang yang bisa diciptakan atau minat dan bakatnya.
“Tentunya melalui momentum peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 ini marilah kita kepahlawanan sebagai inspirasi di setiap langkah yang penuh dengan inovasi dan daya kreasi,” imbuhnya.
(*/pn)