Aset GMIM di Desa Rumbia di Jual Seharga Rp. 3 Miliar, Begini Penjelasan Hukum Tua Desa

by -80 views

Pantai rumbia

PacificNews.com – Warga GMIM di Wilayah Langowan Selatan menyampaikan protes keras terhadap Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM yang telah menjual tanah aset GMIM seluas 9 Hektar di Desa Rumbia Kecamatan Langowan Selatan, Minahasa.

Pnt Ronny Malingkonor, salah satu pelayan khusus di Wilayah GMIM Pinaesaan di Kecamatan Langowan Selatan  Senin (16/13/2024) menyampaikan, ia baru saja memperoleh informasi dari Hukum Tua Desa Rumbia Kecamatan Langowan Selatan Oliver Darmawan bahwa tanah aset GMIM itu benar telah dijual.

Saya telah melihat kuitansi jual belinya seharga Rp. 3 Miliar. Pembelinya adalah PT Masarang dari Tomohon. Harga ini sangat murah bila melihat luas dan potensi tanah tersebut. Setahu saya luasnya 17 hektar. Ini informasi akurat 1000 persen,” ujarnya, seraya menambahkan, nilai jual tanah tersebut bisa mencapai Rp 25 miliar.

Ronny Malingkonor yang adalah Ketua Pria Kaum Bapa Wilayah Pinaesaan, Langowan Selatan menuturkan, tanah aset GMIM itu asal usulnya berasal dari sumbangan warga GMIM di Rumbia. “Sangat disayangkan, sumbangan sebagai persembahan, secara diam-diam telah dijual BPMS. Kan setahu saya bila ada aset GMIM yang akan dialihkan atau jual beli harus melalui Sidang Majelis Sinode,” tuturnya lagi.

Ia menambahkan, tempat tersebut sangat indah karena terletak di dekat pantai dan memiliki view yang sangat menarik. “Dulunya warga GMIM di Langowan Selatan telah menanam berbagai pohon dan tanaman produktif di lokasi itu.”

Sementara itu, Koordinator Bidang Humas GMIM Pnt Kombes Pol (Purn) John Rori ia akan mencari informasi dulu. “Nanti kita kabarkan kalu so ada informasi,” tuturnya.

tanah tersebut benar telah dijual. Jual beli tersebut telah diputuskan dalam Sidang Majelis Sinode Tahunan beberapa waktu lalu. Tanah tersebut, menurut sebuah sumber, dinilai kurang produktif dan tidak terlalu menguntungkan. “Hal itu juga sama dengan tanah aset GMIM di Poigar Bolmong yang juga telah ditawarkan untuk dijual atau tukar guling. Dulunya pernah akan dijual ke pihak pabrik semen PT Conch, tapi batal karena pabrik semen lebih menghendaki tanah di dekat pantai,” ujar sumber tersebut.

(*/stvn)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Pacific News di saluran WHATSAPP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.