Anik Yulius Selvanus
Pacificnews.id-.Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Utara, Ny. Anik Yulius Selvanus, menegaskan komitmennya untuk menjadikan kerajinan berbasis kelapa sebagai produk unggulan daerah. Hal ini ia sampaikan saat menutup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kerajinan Kelapa dan Produk Turunannya yang digelar di Hotel Ibis Manado, Jumat (19/12/2025).
Dalam sambutannya, Ny. Anik mendorong para pengrajin untuk berinovasi sehingga produk turunan kelapa tidak hanya menjadi komoditas biasa, tetapi bertransformasi menjadi ikon ekonomi kreatif yang mencerminkan identitas Sulawesi Utara sebagai daerah “Nyiur Melambai”.
Kegiatan Bimtek ini dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan teknis para pelaku kerajinan dalam mengolah kelapa menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar. Ny. Anik menekankan bahwa ilmu yang didapat selama pelatihan jangan hanya berhenti di atas kertas, melainkan harus diterapkan secara nyata.
“Saya berharap bimtek ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi benar-benar melahirkan wirausaha baru yang mandiri, kreatif, dan memiliki daya saing tinggi. Produk yang dihasilkan harus berkelanjutan,” ujar Ny. Anik di hadapan para peserta.
Dekranasda Sulut tidak tinggal diam setelah pelatihan usai. Sebagai bentuk tanggung jawab jangka panjang, Ny. Anik mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan serangkaian program tindak lanjut bagi para peserta yang menunjukkan perkembangan positif dan keseriusan dalam berusaha.
Adapun dukungan yang akan diberikan meliputi:
Pembentukan kelompok usaha untuk memperkuat kolaborasi antar-pengrajin.
Pendampingan intensif guna menjaga kualitas produk.
Fasilitasi pemasaran agar produk lokal bisa menembus pasar yang lebih luas.
Bantuan peralatan produksi bagi pengrajin yang produktif.
Menurut Ny. Anik, potensi kelapa di Sulawesi Utara sangat masif namun belum tergarap maksimal di sektor kerajinan tangan kelas atas. Dengan sentuhan kreativitas dan dukungan pemerintah, kerajinan kelapa diyakini mampu menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan.
“Kerajinan berbasis kelapa memiliki potensi besar untuk memperkuat identitas daerah kita, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang inklusif di Sulawesi Utara,” pungkasnya.
(Stvn)
