Pacificnews.id-.Pemuda Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) menggelar Virtual Leaders Camp (VLC) 2021 secara live hybrid dari Aula Mapalus Kantor Gubernur, Selasa (30/11/2021) dan diikuti para pemuda di masing-masing jemaat.
VLC diawali dengan ibadah yang dipimpin Sekretaris Umum (Sekum) DR Evert Tangel.
Selanjutnya, tampil sebagai pemateri, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, Kepala BKD Pemprov Sulut Clay June Dondokambey, Komisaris BSG Marhani Pua, Ketua Pemuda GMIM Pnt dr Priscilia Tangel, dan Ketua Umum Panitia VLC 2021 Pnt Rio Dondokambey.
Dijelaskan Pnt Rio Dondokambey, VLC merupakan kegiatan pengganti Perkemahan Karya Pemuda Gereja (PKPG). Dikemas sematang mungkin agar tidak meninggalkan esensi dari PKPG itu sendiri yang batal diselenggarkan karena pandemi Covid-19.
“Kami panitia bertukar pikiran mencari solusi kegiatan apa yang bisa dilaksanakan. Akhirnya keputusan jatuh pada pelaksanakan VLC, dengan tetap menonjolkan esesnsi dari perkemahan, berupa materi materi tetap kita bawa dalam kegiatan ini,” tutur Pnt Rio.
Sebelumnya juga, telah diresmikan Tugu Perkemahan Karya Pemuda Gereja (PKPG) di Jemaat GMIM Imanuel Kinalawiran Wilayah Tompasu Baru Satu.
Tugu PKPG ini merupakan bentuk terima kasih kepada Jemaat GMIM Imanuel Kinalawiran Wilayah Tompasu Baru Satu. Sebagai peringatan jemaat dan wilayah ini pernah menjadi tuan rumah kegiatan Perkemahan Karya Pemuda Gereja.
Sosok yang digadang sebagai calon Ketua Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM ini VLC 2021 dilaksanakan guna mengembangkan iman pemuda terlebih khusus dikalangan pemuda GMIM.
“Meningkatkan iman pemuda bagian dari kegiatan ini dilaksanakan. Pemuda sebagai tiang gereja. Kepemimpinan dari usia muda perlu dikembangkan,” katanya.
Ditambahkannya, dalam sebuah perkembangan gereja, pemuda bakal meneruskan tonggak perjuangan generasi terdahulu dalam pergerakan pelayanan dalam gereja Tuhan.
“VCL 2021 juga bertujuan menyiapkan calon pemimpin gereja dan masyarakat untuk meneruskan tonggak perjuangan generasi terdahulu,” terang Rio.
Lanjutnya, masa muda adalah masa yang paling berpotensi dalam tahap kehidupan manusia. Generasi pemuda adalah generasi penerus gereja dan bangsa yang nantinya menjadi pemegang
kendali dalam gereja dan bangsa.
“Maka pemudalah yang menentukan cita-cita gereja dan bangsa. Semangat juang dan jiwa harus senantiasa berkembang serta kepedulian terhadap pelayanan dalam gereja untuk perkembangan gereja.
“Salah satu usaha gereja untuk meningkatkan kuantitas jemaat adalah meningkatkan kualitas ibadah, sedapat mungkin gereja harus memberdayakan banyak pihak pemuda,” pungkasnya.
Ketua Pemuda GMIM Pnt Pricillia Tangel mengakui, pelaksanaan VLC 2021 telah melalui proses yang sangat panjang.
“Tapi ini membuktikan bahwa, walau banyak tantangan saat pandemi Covid-19, tidak mengurungkan bahkan semakin menunjukan bahwa kita adalah pemuda yang sangat kreatif,” sebut Pnt Pricillia.
Menghadapi Covid-19, kata dia, pemuda menjadi garda terdepan yang tetap terus menyemangatkan pelayanan. “Tentunya dengan kemampuan kita menguasai multimedia dan digitalisasi yang ada,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Olly Dondokambey lewat sambutannya yang dibacakan Sekprov Sulut Asiano Gammy Kawatu mengapresiasi kegiatan Virtual Leaders Camp 2021.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, menyambut baik dan merespon positif pelaksanaan kegiatan ini. Sekaligus memberikan apresiasi kepada segenap jajaran Panitia Pelaksana yang telah memprakarsai,” sebut Sekrov Kawatu.
Pada hakekatnya masa depan suatu bangsa terletak di tangan generasi muda, atau ditentukan oleh para generasi mudanya. Dikatakan demikian sebab generasi muda mempunyai peranan strategis, diantaranya sebagai agent of change, agent of development, dan agent of modernization.
Sebagai agent of change, artinya generasi muda bertugas untuk mengadakan berbagai perubahan dalam masyarakat ke arah yang lebih baik. Sementara sebagai agent of development, artinya generasi muda bertugas untuk melancarkan atau melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik maupun non fisik.
Lebih lanjut, sebagai agent of modernization, artinya generasi muda bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam menciptakan pembaharuan-pembaharuan yang bernilai positif dan konstruktif.
Atas pemahaman demikian, seluruh generasi muda kemudian diharuskan memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan intelektual yang mumpuni.
“Mempunyai idealisme yang tinggi, semangat juang yang kokoh, dan tidak larut dalam alam berpikir yang pragmatis, serta mampu menentukan pembangunan bangsa dalam setiap proses perubahan sosial dan pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat,” beber Sekprov.
Disamping itu, diharapkan dapat membentengi diri dari pengaruh buruk perkembangan zaman, serta tidak terjebak dalam pergaulan bebas, penyalahgunaan minuman keras, narkoba, dan berbagai ekses negatif lainnya.
Pelaksanaan kegiatan Virtual Leaders Camp ini tentunya adalah kegiatan yang bermakna penting dan strategis. Tentunya dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas diri generasi muda GMIM, sebagai representasi dari Pemuda Sulawesi Utara, dan bagian dari generasi muda Indonesia.
“Karena dari segi manfaat akan menjadi media efektif dalam memberikan pencerahan pemikiran terkait metode leadership (kepemimpinan), attitude (etika), dan pola komunikasi dalam bingkai kebersamaan,” jelasnya.
“Sekaligus mampu menjadi sarana yang dapat menyalurkan minat, bakat atau talenta, mengasah setiap potensi yang dimiliki generasi muda GMIM, serta mengembangkan jiwa kepeloporan, ketekunan, kejujuran dan mawas diri,” tandasnya.
(*/pn)