Ps.Greivance Lumoindong dan Pdt.Dr.Gilbert Lumoindong saat berbaur bersama Warga Binaan Lapas Narkotika Bangli Bali
Pacificnews.id-.Pada 27 April 1964, Menteri Kehakiman Sahardjo memperkenalkan konsep “Pemasyarakatan” yang bertujuan untuk mengubah fungsi penjara dari sekedar tempat hukuman menjadi tempat pembinaan narapidana agar dapat kembali ke masyarakat dengan baik.
Untuk itu, salah satu pembinaan yang paling penting adalah pembinaan mental dan spiritual.
Menyadari hal tersebut Kanwil Bimas Kristen Wilayah Bangli, Bali mengundang Pdt.Dr.Gilbert Lumoindong untuk mengisi Ibadah Pembinaan Iman di Lapas Narkotika, Bangli, Bali.
Pembinaan mental dan spiritual juga sudah di tulis dalam Kitab Matius 25:43, yakni “Ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku”.
Selain itu, Kitab Matius 25:44 menyatakan ” Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?”.
Tak sampai disitu, dalam Kitab Matius 25:45 Tuhan pun berfirman” Maka Ia akan menjawab mereka. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku”.
Dalam khotbahnya, Pdt.Dr.Gilbert Lumoindong menekankan tentang pentingnya manusia menyadari kuasa Tuhan yang luar biasa.
” Jika kita menyadari kuasa Tuhan yang luar biasa maka kita akan mampu berjalan dalam kemustahilan seperti Tuhan Yesus yang bisa berjalan diatas air”, ujar Pdt.Gilbert Lumoindong.
Menurutnya, jika diperhatikan dalam Injil Matius 14:22-33, dijelaskan bukan hanya Yesus yang berjalan diatas air, namun juga Petrus sempat mampu berjalan diatas air.
” Tapi dengan syarat, Petrus harus berani melawan perasaan dalam dirinya serta intimidasi orang banyak,” tambahnya.
” Petrus juga harus belajar mempercayai dan mau dinasihati oleh pribadi yang tepat, dalam hal ini adalah Yesus Kristus,” katanya.
Pdt.Dr.Gilbert Lumoindong pun menjelaskan, bahwa sosok Petrus juga harus berani meresponi Firman Tuhan dengan bijaksana.
“Dan terjadi pada akhirnya Petrus harus tetap mengarahkan pandangannya pada Yesus,” jelasnya.
Setelah pemberitaan firman Tuhan, Pdt.Dr.Gilbert Lumoindong juga mendoakan setiap jemaat Tuhan serta warga binaan Lapas Narkotika Bangli, Bali.
“Lawatan Tuhan Yesus sungguh terasa menjamah setiap jemaat Tuhan,” pungkasnya.
Hal menarik dalam kesempatan ini, Pdt.Dr.Gilbert Lumoindong ikut didampingi dua anak muda yang banyak bergerak dalam dunia konten dan motivasi, yaitu putra bungsunya, Greivance Lumoindong serta Enrique Dustin.
Kedua sosok muda ini diketahui dalam medsosnya banyak bicara tentang motivasi kebugaran dan pelayanan penginjilan bagi anak-anak muda kristen.
Ps.Greivance Lumoindong ikut berbaur dan berbicara bagi warga binaan terkait kasih setia Tuhan Yesus bagi seluruh umat.
“Kasih Tuhan selalu ada. Olehnya kita harus disiplin serta takut akan Tuhan. Karena semua itu awal dari berbagai keberhasilan,” kata Ps.Greivance Lumoindong.
Greivance Lumoindong berharap umat Kristiani dapat membantu dalam doa sehingga pelayanan Lapas dan Rutan bisa terus berjalan sesuai kehendak Tuhan Yesus.
“Semoga pelayanan Lapas dan Rutan lewat Program Kamu Hebat bisa berdampak pada banyaknya warga binaan yang menerima lawatan Tuhan Yesus,” tutup Greivance Lumoindong yang dikenal sebagai sosok muda yang peduli dalam pelayanan penginjilan.
Diakhir acara setelah doa berkat, diadakan foto bersama, bersalam-salaman serta makan bersama yang dipersembahkan lewat Program Kamu Hebat.
(Redaksi)
