Pacificnews.id-.Untuk peningkatan Mutu Pelayanan, RSUP Prof Dr.dr R.D Kandou Bangun Kerja Sama dengan salah satu Rumah Sakit Korea Selatan (Korsel).
Kerjasama ini akan diawali dengan menggelar webinar dengan Rumah Sakit Kyungpook National University Hospital Korea Selatan,Senin, 08/11/2021.
Direktur Utama RSUP Prof Dr dr R.D Kandou Manado,Dr dr Jimmy Panelewen, didampingi oleh Direktur SDM Dr dr Ivonne Rotty menyampaikan bahwa kerjasama ini dengan tujuan yang bersesuaian dengan renstra dan unggulan brending di rumah sakit RSUP Kandou yakni bedah vaskuler, juga meminimalisasi jangka panjang, maka gagasan ini mulai diarahkan kepada
kerjasama terkait Pelayanan Bedah Vascular dan Endovascular.
“karena tujuan kita kedepan sesuai renstra dan unggulan brending di rumah sakit kita adalah bedah vaskuler kemudian meminimalifasi jangka panjang,dan ini akan kami gagas mulai untuk mengarahkan ke sana”,katanya.
Seperti diketahui bahwa Perkembangan Bedah Vaskular Indonesia dimulai dari Seorang subspesialis bedah Vaskular dan Endovaskular adalah seorang ahli yang mengkhususkan diri dalam pengobatan semua penyakit pembuluh darah baik arteri, vena ataupun limfatik kecuali prosedur pada jantung dan otak. Di Indonesia spesialis ini mulai ada sejak 1973 yang dirintis oleh Prof dr Djang Djusi SpB(K)V dan dr Murnizal SpB(K)V di rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Pada tahun 1996 dibentuk Perhimpunan Bedah Vaskular dan Endovaskular Indonesia (PESBEVI) dan diterima sebagai anggota Asian Society of Vascular Surgery (ASVS).
Sesuai Benchmark yang berkembang didunia, Bedah vaskular Indonesia dikembangkan sebagai subspesialis dari ilmu bedah umum dimana ahli bedah vaskular dan endovaskular merupakan ahli bedah umum dengan pendidikan lanjutan selama 2 tahun khusus dibidang vaskular.
Seorang subspesialis bedah vaskular dan endovaskular dapat dikatakan ahli yang paling paripurna dalam tatalaksana penyakit pembuluh darah dikarenakan melakukan layanan sesuai dengan kekhususan ilmu bedah vaskular dan bukan sebagai sampingan dari spesialisasi lain yang saat ini juga melayani kasus bedah vaskular akibat masih sedikit sekali jumlah subspesialis bedah vaskular dan endovaskular yang ada di Indonesia.
Pengetahuan yang mendalam mengenai penyakit vaskular, kemampuan melakukan pemeriksaan diagnostik baik non-invasif maupun yang invasif dan dalam bidang pengobatan, seorang subspesialis bedah vaskular dan endovaskular dapat melakukan tindakan konservatif dengan terapi medikamentosa, melakukan tindakan pembedahan terbuka dan dapat juga melakukan tindakan yang non-invasif berupa kateterisasi perkutan.
Dengan menguasai semua modalitas tatalaksana tersebut, seorang subspesialis bedah vaskular dan endovaskular dapat memberikan layanan terbaik, pertimbangan terapi yang sesuai kondisi beratnya penyakit pasien serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi pada tatalaksana penyakit-penyakit vaskular.
(*/pn)