Wagub Victor Mailangkay
Pacific news.id-. Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Victor Mailangkay memimpin upacara seremonial kelulusan di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Jumat (28/11/2025). Tapi ini unik. Yang diwisuda untuk Lanjut Usia (Lansia).
Prosesnya pun berjalan sama seperti wisuda pada umumnya. Para calon wisudawan memakai toga, kemudian dipanggil satu per satu namanya untuk menerima piagam dan ijazah. Sebelumnya diawali dengan lagu kebangsaaan dan doa.
Pada kesempatan ini, Wagub Victor Mailangkay yang membacakan Seraya Gubernur Yulius Selvanus mengatakan kegiatan ini menjadi bagian yang sangat penting dalam agenda pembangunan daerah khususnya dalam rangka Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
“Ini mendukung sekaligus pelaksanaan agenda Percepatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana menjadi prioritas nasional,” ujarnya.
Ia menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut menempatkan pembangunan lansia sebagai bagian integral dalam pembangunan SDM, mengingat populasi lansia di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
“Berdasarkan gambaran demografi nasional, Indonesia diperkirakan memasuki era masyarakat. Mengingatnya, diperlukan pendekatan strategi, komprehensif dan berkelanjutan untuk menjamin bahwa peningkatan jumlah lansia tidak hanya menjadi beban, tetapi menjadi potensi produktif yang bernilai sosial dan ekonomi,” terangnya.
Sekolah Lansia ini, ujar dia, patut didukung karena bagian dari intervensi programatik yang dirancang dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lansia.
Adapun metode pendidikan dilakukan melalui pembentukan pola hidup sehat, peningkatan kapasitas mental dan spiritual, peningkatan kemandirian sosial serta memastikan lansia tetap aktif dan mampu menjalankan peran strategis dalam keluarga dan masyarakat.
“Program ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah, yakni memperkuat ketahanan keluarga sebagai fondasi pembangunan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Wagub pun memberikan apresiasi kepada Perwakilan BKKBN Sulut atas sinergi yang terjalin selama ini dengan pemerintah daerah. Apresiasi juga dialamatkan kepada PWRI dan seluruh pemangku kepentingan yang terus menunjukkan komitmen dalam memajukan pelayanan dan pelatihan bagi para lansia.
“Juga kepada para narasumber, fasilitator dan tenaga pendamping Sekolah Lansia yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan dan pelatihan selama ini,” tuturnya.
Untuk para lansia yang telah diwisuda, wagub mengucapkan banyak selamat dan mengaku bangga.
“Wisuda ini bukan sekedar seremoni, tapi merupakan simbol bahwa pembelajaran tidak mengenal batas usia dan bahwa semangat untuk meningkatkan kualitas diri adalah modal paling berharga bagi pembangunan bangsa,” terangnya.
Pada kesempatan ini, wagub jangan lupa mengajak pemangku kepentingan untuk memperkuat upaya strategi pengembangan Sekolah Lansia di Sulut melalui beberapa langkah strategi, yakni Kolaborasi multipihak dengan memperluas jangkauan Sekolah Lansia ke seluruh kabupaten/kota dan menghentikan program melalui dukungan kebijakan, pendanaan serta sinergi teknis lintas sektor; Meningkatkan kualitas layanan pelatihan lansia berbasis pendekatan holistik, baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual; Mendorong peran aktif keluarga sebagai pilar utama kesejahteraan lansia sehingga tercipta lingkungan yang inklusif dan mendukung lansia tetap berdaya guna; Mengoptimalkan organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, dan lembaga keagamaan agar pembinaan lansia menjadi gerakan bersama.
Sebelumnya dalam laporannya, Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Sulut, dr Jeanny Yola Winokan, MAP menyebut Sulut memiliki 37 Sekolah Lansia. Yang tersebar di kabupaten/kota di Sulut.
“Untuk yang diwisuda hari ini seharusnya ada 108 lansia tapu yang diwisuda hanya 104, sisanya tidak hadir,” ungkapnya.
Winokan mengungkap Sulut masuk lima provinsi tertinggi jumlah penduduk lanjut usia. Dengan persentase 12,8 persen. Ini artinya Sulut banyak warga senior.
Sementara itu, salah satu perwakilan wisudawan mengaku bangga bisa mengikuti Sekolah Lansia dan dinyatakan lulus.
“Kami sangat bangga, sangat bersemangat karena kami bisa diwisuda saat dari Sekolah Lansia,” seraya menegaskan ia sendiri baru selama hidupnya baru kali ini wisuda.
Ia anggota sedikit gambar saat mengikuti Sekolah Lansia.
“Kami kadang-kadang lucu, ada pertanyaan lulus Sekolah Lansia akan dapat gelar apa? Tapi strata itu tidak jadi masalah. Puji Tuhan bisa sampai saat ini, kami dapat banyak pengetahuan, salah satunya mencegah pikun. Ya kadang-kadang kita sudah lupa, menaruh barang di mana, tpai maklum itu pengaruh sudah tua,” candannya.
Ia pun mengaku senang ikut pendidikan di Sekolah Lansia.
“Di sekolah kami semangat karena bisa bakudapa sesam lansia. Saling berbagi pelajaran dari dinas, puskesmas dan yayasan,” ungkapnya.
“Jadi walaupun kita sudah tia, tapi kapi dianggap teman-teman jangan malu orang tua jadi. Tetaplah semangat,” tutupnya.
Hadir dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan Launching Sekolah Lansia Wredatama ini, di antaranya Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Sulut yang juga Koordinator Staf Khusus Gubernur Sulut Ferdinand Mewengkang, Kepala Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana (Disdukcapil-KB) Daerah Sulut Christodharma Sondakh, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemprov Sulut, serta Staf Khusus Gubernur Sulut.
(Stvn)



